05 Nov 2008 -
Tidak ada yang tahu pasti darimana gitar berasal. Alat musik petik ini mengalami proses evolusi dalam waktu yang sangat lama mulai dari bentuk hingga nama yang beraneka ragam.
Sebagian orang berpendapat bahwa instrument gitar dikembangkan dari alat musik Arab yang bernama Oud dan memiliki antara 12 sampai 24 senar dimana alat musik ini dimainkan dengan memetik sepasang senar untuk 1 nada. Bentuk instrumen ini menyerupai buah pir dan dibulatkan belakangnya seperti setengah bentuk buah melon. Kemudian Oud masuk dan berkembang di Eropa. di Eropa, berganti nama menjadi Lute. Lute bukan satu-satunya patokan perkembangan instrument gitar. Tapi kotribusinya sangat besar kepada perkembangan Gitar.
Selain itu, alat musik Cittern juga memiliki kontribusi yang besar bagi perkembangan gitar. Instrumen ini juga berbentuk menyerupai buah pir, tapi dengan bagian belakang yang rata, dengan empat atau lima pasang senar dari kawat
Namun sebagian besar orang berpendapat bahwa gitar akustik berasal dari Spanyol pada abad ke-16 M. Alat musik Spanyol bernama Vihuela (bentuk kecil seperti Ukulele dan memiliki 4 senar), diyakini merupakan cikal bakal dari gitar akustik. Proses demi proses gitar terus mengalamai perkembangan, hingga menjadi gitar Akustik seperti saat ini.
Perkembangan Gitar di Indonesia.
Gitar di bawa oleh orang-orang Portugis pada masa penjajahan abad ke-17. Pada waktu itu sejumlah tawanan asal Portugis di Malaka dimukimkan oleh Belanda di kawasan berawa-rawa di Jakarta Utara, di sebuah kampung Tugu. Agar mereka tidak bosan, mereka menghibur diri dengan bermain musik. Nah, musik yang mereka gunakan saat itu adalah gitar.
Konon, dari hasil pengenalan rakyat terhadap alat musik itu, lahirlah beberapa alat musik petik yang dimainkan untuk mengiringi lagu-lagu keroncong.
Ada 3 jenis gitar yang dimainkan para tawanan saat itu, yaitu :
1.Gitar Monica, yang terdiri dari 3 dawai
2.Gitar Rorenga, yang terdiri dari 4 dawai
3.Gitar Jitera, yang terdiri dari 5 dawai.
Dua abad kemudian gitar dan keroncong menjadi populer di kalangan bangsawan dan kemudian menyebar ke pelosok tanah air.
Gitar Elektrik
Gitar elektrik memanipulasi dan menghasilkan suara dengan media listrik, sehingga bunyinya sangat berbeda dengan bunyi gitar akustik/gitar klasik
Gitar elektrik pertama kali dibuat pada 1932 oleh Adolphus Rickenbacker. Gitar ini mengambil bentuk rancangan gitar Spanyol tradisional. Setelah itu, perkembangannya terus berlanjut. Salah satunya dikembangkan oleh Les Paul di Amerika Serikat.
Ide yang mempercepat perkembangannya diawali dari sering diadakannya konser-konser dengan jumlah penonton yang banyak. sehingga jikalau tanpa bantuan sound system, suaranya tak terdengar, apalagi bila penonton berteriak-teriak riuh. Produsen gitar bermunculan di mana-mana. Beberapa yang terkenal diantaranya adalah Ibanez, Fender, dan Gibson Les Paul. Perkembangan ini juga diikuti dengan munculnya produsen sound system seperti Marshall, Peavey, Laney, serta komponen-komponen gitar elektrik seperti bridge/tremolo, pick-up, juga senar.
(dari berbagai sumber)
Sebagian orang berpendapat bahwa instrument gitar dikembangkan dari alat musik Arab yang bernama Oud dan memiliki antara 12 sampai 24 senar dimana alat musik ini dimainkan dengan memetik sepasang senar untuk 1 nada. Bentuk instrumen ini menyerupai buah pir dan dibulatkan belakangnya seperti setengah bentuk buah melon. Kemudian Oud masuk dan berkembang di Eropa. di Eropa, berganti nama menjadi Lute. Lute bukan satu-satunya patokan perkembangan instrument gitar. Tapi kotribusinya sangat besar kepada perkembangan Gitar.
Selain itu, alat musik Cittern juga memiliki kontribusi yang besar bagi perkembangan gitar. Instrumen ini juga berbentuk menyerupai buah pir, tapi dengan bagian belakang yang rata, dengan empat atau lima pasang senar dari kawat
Namun sebagian besar orang berpendapat bahwa gitar akustik berasal dari Spanyol pada abad ke-16 M. Alat musik Spanyol bernama Vihuela (bentuk kecil seperti Ukulele dan memiliki 4 senar), diyakini merupakan cikal bakal dari gitar akustik. Proses demi proses gitar terus mengalamai perkembangan, hingga menjadi gitar Akustik seperti saat ini.
Perkembangan Gitar di Indonesia.
Gitar di bawa oleh orang-orang Portugis pada masa penjajahan abad ke-17. Pada waktu itu sejumlah tawanan asal Portugis di Malaka dimukimkan oleh Belanda di kawasan berawa-rawa di Jakarta Utara, di sebuah kampung Tugu. Agar mereka tidak bosan, mereka menghibur diri dengan bermain musik. Nah, musik yang mereka gunakan saat itu adalah gitar.
Konon, dari hasil pengenalan rakyat terhadap alat musik itu, lahirlah beberapa alat musik petik yang dimainkan untuk mengiringi lagu-lagu keroncong.
Ada 3 jenis gitar yang dimainkan para tawanan saat itu, yaitu :
1.Gitar Monica, yang terdiri dari 3 dawai
2.Gitar Rorenga, yang terdiri dari 4 dawai
3.Gitar Jitera, yang terdiri dari 5 dawai.
Dua abad kemudian gitar dan keroncong menjadi populer di kalangan bangsawan dan kemudian menyebar ke pelosok tanah air.
Gitar Elektrik
Gitar elektrik memanipulasi dan menghasilkan suara dengan media listrik, sehingga bunyinya sangat berbeda dengan bunyi gitar akustik/gitar klasik
Gitar elektrik pertama kali dibuat pada 1932 oleh Adolphus Rickenbacker. Gitar ini mengambil bentuk rancangan gitar Spanyol tradisional. Setelah itu, perkembangannya terus berlanjut. Salah satunya dikembangkan oleh Les Paul di Amerika Serikat.
Ide yang mempercepat perkembangannya diawali dari sering diadakannya konser-konser dengan jumlah penonton yang banyak. sehingga jikalau tanpa bantuan sound system, suaranya tak terdengar, apalagi bila penonton berteriak-teriak riuh. Produsen gitar bermunculan di mana-mana. Beberapa yang terkenal diantaranya adalah Ibanez, Fender, dan Gibson Les Paul. Perkembangan ini juga diikuti dengan munculnya produsen sound system seperti Marshall, Peavey, Laney, serta komponen-komponen gitar elektrik seperti bridge/tremolo, pick-up, juga senar.
(dari berbagai sumber)
Aku sih bisa gitar dikit-dikit tapi bagus artikelnya
Mas Agung mampir juga di Blogku ya..